Tes Minat Holland

Sabtu, 23 Januari 2010


Tes Minat Holland
(By John L. Holland)

    1. Filosofi TES MINAT HOLLAND Teori original Holland mengalami modifikasi sebagai hasil dari penelitian ulang, hal ini terbatas pada lingkungan kerja pada masyarakat Amerika (Osipow, 1983 : 83). Holland juga berefleksi tentang jaringan hubungan antara tipe-tipe kepribadian dan antara model-model lingkungan,yang dituangkan dalam bagan yang disebut Hexagonal Model dan model ini menggambarkan aneka jarak psikologis antara tipe-tipe kepribadian dan model-model lingkungan (Winkel & Hastuti, 2005 : 637). Menurut Holland suatu tipe memiliki korelasi dengan tipe-tipe lainnya, misalnya tipe realistik dekat dengan tipe investigatif di satu sisi dan dengan tipe konvensional di sisi lainnya (korelasinya 0,46 dan 0,36), sedangkan dengan tipe sosial korelasinya 0,21 (Osipow, 1983 : 83). Tipe artistik dekat hubungannya dengan tipe investigatif dan sosial (korelasinya 0,34 dan 0,42), tetapi jauh sekali dari tipe konvensional sehingga korelasinya 0,11 (Osipow, 1983 : 83). Keadaan tersebut tidak dapat disesuaikan secara tepat pada hexagon jika dimasukkan dalam ukuran skala, hal ini lebih merupakan sekedar suatu percobaan dari Holland untuk mempertalikan antara yang satu dengan yang lain (Osipow,1983 : 90).
      Perkembangan tipe-tipe kepribadian adalah hasil dari interaksi-interaksi faktor-faktor bawaan dan lingkungan dan interaksi-interaksi ini membawa kepada preferensi-preferensi untuk jenis-jenis aktivitas-aktivitas khusus, yang pada gilirannya mengarahkan individu kepada tipe-tipe perilaku-perilaku tertentu.


2. Alat administrasi TES MINAT HOLLAND
Seluruh penyajian untuk setiap bentuk sub tes tidak membutuhkan batasan waktu dalam mengerjakannya. Namun tergantung pada daya faham kelompok atau subyek. Sebenarnya dalam menggunakan alat tes minat Holland digunakan seseorang yang jenjang pendidikan SMA-dewasa
Sedangkan alat-alat administrasi yang digunakan untuk pengerjaan tes adalah : buku tes,lembar jawaban, pensil, dan penghapus (stip).


Read more...

Tes Bakat Minat RMIB


Tes Bakat Minat RMIB
THE ROTHWELL MILLER INTEREST BLANK (RMIB)


  1. PENGANTAR
Menurut sejarahnya, tes tersebut disusun oleh Rothwell pertama kali pada tahun 1947. saat itu tes hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. kemudian pada tahun 1958, tes diperluas dari 9 kategori menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller. dan sejak itu, maka tes interest tersebut sebagai TEST INTEREST


  1. ROTHWELL MILLER.
Hal –hal yang merupakan kekhususan dari tes ini adalah :


  • dapat dimasukkan kedalam susunan batarry tes


  • lebih mudah dikerjakan oleh subjek


  • tugas pengisian dari tes ini akan menimbulkan interest subjek dan kerjasama yang aktif sifatnya


  • skore dapat disusun dengan lebih cepat


  • lebih cocok apabila diberikan kepada orang dewasa


  • hasil keseluruhan dari tes akan memperlihatkan pola interest dari subjek
Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur interest seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. hal yang didasarkan atas ide-ide stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan.
Pemikiran yang mendasari pembentukan tes ini adalah bahwa setiap orang memiliki konsep-konsep stereotype terhadap jenis-jenis pekerjaan yang tersedia atau yang disediakan oleh masyarakat, dan yang kemudian memilih pekerjaan yang sesuai dengan ide-ide tersebut, meskipun terdapat juga stereotype yang tidak berdasarkan ide tertentu atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan yang dimaksud. stereotype seperti ini lebih banyak mendasarkan konsepnya pada hal-hal yang menarik daripada hal-hal yang merupakan kekhususan dari pekerjaan tersebut. dan keadaan semacam ini sangat memungkinkan terjadinya atau timbulnya stereotype yang benar atau salah sama sekali.
Misalnya saja stereotype dari pegawai bank adalah oraqng yang selalu berhubungan dengan pembayaran atau uang adalah benar . tetapi pendapat umum yang mengatakan bahwa pekerjaan seorang pramugari adalah pekerjaan yang penuh dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti jalan-jalan keluar negeri, gaji besar dan sebagainya adalah tidak sesuai dengan kenyataan, seperti tugas melayani penumpang yang justru merupakan tugas pokok dari seoarang pramugari.
Tapi tujuan terpenting dari tes ini bukanlah hanya sekedar untuk mengetahui kebenaran dari stereotype tersebut, tetapi untuk mengetahui bahwa konsep tersebut benar-benar ada dan dapat merupakan pengaruh yang kuat terhadapa konsep-konsep seseorang mengenal suatu pekerjaan karena biasanya apabila seseorang menyatakan suka atau tidak suka terhadapa suatu pekerjaan tertentu, maka mereka juga memperlihatkan sikap yang sama terhadapnya idenya, meskipun secara kenyataan banyak pekerjaan yang berbeda dengan konsepnya.

Selanjutnya akan diuraikan tentang :


  • materi tes


  • administrasi


  • cara scoring dan


  • interpretasi
Baca SElengkapnya

Read more...

  © Blogger templates Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP